Pelatihan Pengelola Klinik Berhenti Merokok di Kampus

Pada hari Selasa, 27 Maret 2012 bertempat di Wisma Assalam Surakarta  telah diselenggarakan kegiatan ”Pelatihan Pengelola Fasilitas Berhenti Merokok di Kampus”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Batik Surakarta bekrjasama sama dengan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Propinsi Jawa Tengah, peserta hadir sebanyak 30 peserta, terdiri dari 15 mahasiswa,  8 dosen, 7 staf TU.

Ketua Panitia Bapak. Dr. Drs. H.A Dardiri Hasyim, SH, MH kepada UNIBA News, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan adalah memahamkan peserta dampak bahaya merokok, memberikan penjelasan pengaruh asap rokok terhadap lingkungan, mensosialisasikan tempat merokok (smoking area), mensosialisasikan klinik berhenti merokok, memberikan penjelasan tentang peraturan tidak boleh merokok di sembarang tempat, membantu konsultasi berhenti merokok bagi perokok aktif. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa mensosialisasikan kepada masyarakat kampus tentang bahaya asap merokok dan memberikan solusi tempat konsultasi berhenti merokok bagi perokok aktif.

Rektor UNIBA, Prof. Dr. Ir. Hj. Endang Siti Rahayu, MS dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan satu awal yang baik agar bisa berhenti merokok. Merokok merupakan budaya turun menurun yang sulit diberantas, disatu sisi bahaya merokok luar biasa. Budaya ini menjadi dilema bagi bangsa Indonesia.  Indonesia merupakan satu-satu di Asia Tenggara yang belum menanda tangani ratifikasi di WHO. Perguruan tinggi mempunyai peran yang fital untuk melakukan edukasi dan advokasi gerakan berhenti merokok di kampus. UNIBA akan siap mendukung dan mengembangkan klinik berhenti merokok.

Materi Pelatihan meliputi ; 1). Teknik konseling berhenti merokok, 2). Praktek Simulasi berhenti merokok, 3). Manajemen klinik berhenti merokok di Perguruan Tinggi, dll.  Yudi Darmawan, S.KM, M.Kes dari Fakultas Kedokteran Masyarakat (FKM) UNDIP Semarang menyampaikan bahwa Hampir semua kegiatan kampus dan anak muda dibantu sponsor rokok, bahkan biasanya dibagikan rokok gratis dalam even tersebut. Metode konseling ada dua pendekatan, pertama untuk yang memiliki motivasi berhenti merokok, metodenya 5 A ( Ask, advice, assess, assist dan arrange), untuk yang belum mau berhenti merekok dengan metode 5 R (relevance, risk, reward, roadblock, repetition).  Kegiatan ini semakin menarik manakala peserta di minta melakukan simulasi konsultasi klinik berhenti merokok, peserta berlatih bermain peran menjadi konselor, pengamat, administrator, dan klien.

Dalam sambutannya Bapak. Tunggul Prastawa dan Ibu Ifah Latifah dari Perwakilan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Propinsi Jawa Tengah, meyampaikan terdapat 23 PT yang dilatih. Untuk menjalankan proses klinik harus paham betul, masing-masing personal juga memahami tugasnya, dengan demikian bisa mengelola klinik dengan baik. Sarana dan prasarana sudah tersedia, sehingga yang diperlukan adalah implementasinya.