Pada hari Senin,
25 Juni 2012 bertempat kampus UNIBA Surakarta, Pusat Studi Islam dan Masyarakat
telah menyelenggarakan kegiatan Sarasehan dengan tema ”Relasi agama, budaya dan
pembangunan bangsa” dengan menghadirkan narasumber Dr. Ng. Al-Zastrouw. Kegiatan ini menurut Ketua
PSIM sekaligus ketua penyelenggara, Supawi
Pawenang, SE,MM, dilaksanakan dalam
rangka mengembangkan kajian pluralisme dan agama di Indonesia, dengan harapan
kedepan muncul gagasan-gagasan aktual yang bisa menjawab kebutuhan ”mahzab
pemikiran Purwosari”.
Dalam kajiannya, Dr. Ng. Al-Zastrouw memaparkan bahwa budaya merupakan cara
berprilaku, menegakan harkat dan martabat manusia untuk membedakan manusia.
Untuk mengukur apakah perilaku manusia itu berbudaya, apakah tindakan dalam
kehidupanya berbudaya atau tidak itu bisa diukur menggunakan aspek etika,
estetika dan logika. Faktor utama budaya manusia disebabkan oleh; 1).
Sumber-sumber budaya seperti moral, etika, nilai (salah satunya dari agama),
2). Kreatifitas manusia dalam memformulasikan perilakunya, meskipun dari sumber
yang sama bisa menghasilkan berbeda, 3). Aspek teritorial geografis.
Sehingga
menurut Dr. Ng. Al-Zastrouw, agama semakin berguna manakala sudah di
introdusir menjadi budaya, namun orang tidak boleh salah paham terhadap budaya,
karena tradisi harusnya merupakan proses kreatif. Paham budaya, paham tradisi
dan ngerti sejarah akan memiliki jangkar yang memberikan daya tumbuhnya
karakater. Jadi budaya merupakan kerangka ajuan, sehingga seseorang itu dalam
kehidupan dewasa ini bisa menjadi modern tanpa harus kehilangan tradisinya.
Hakekatnya budaya tidak boleh saling menegasikan satu sama lain. Sebagai contoh
problem memberantas korupsi, yang diperlukan adalah revolusi moral yang
bersifat esktra yudicial, tidak hanya sekedar menghukum dan memenjarakan
pelaku. (MLD/UNIBA News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar