Suasana cerah, dengan angin
sepoi-sepoi, halaman yang luas, bangunan
yang sangat megah dan arsitek masa lalu,
sehingga menambah suasana menjadi semakain nyaman. Tidak terasa suara
adzan terdengar di sana-sini sebagai pertanda sudah masuk waktu untuk
mendidrikan sholat duhur. Dengan semangat, segera bergegas menuju ke masjid
untuk sholat dengan berjamaah, karena fadlilah yang besar, apalagi suasannya
masih di bulan Ramadhan, dimana pahalanya dilipat-gandakan oleh Allah SWT.
Kembali
dari masjid, melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 12.15, berarti
sebentar lagi siswa-siswi SMA batik I Surakarta yang akan mengikuti Masa
Oreintasi Siswa (MOS) Telusur Budaya Batik di dalem Djimatan setono Laweyan
akan segera datang, ternyata tak begitu lama sepur kelinci yang telah dipasang
spanduk, atribut, bertuliskan “ Ayo...membaca di Taman Bacaan Priyomarsono
dalem Djimatan Laweyan “ berparkir di sebelah sungai dan siswa-siswapun mulai
turun satu persatu dari “rabbit train” menuju dalem djimatan, dengan diikuti
senyum, tawa riang gembira, sambil menceritakan
kehebohan selama perjalanan menuju arena mos.
Ketika
masuk lokasi, dan sudah disambut oleh team dari UNIBA selaku tuan rumah, dan
dipersilakan menempati tempat duduk yang telah tersedia, hadir pada saat
penyambutan antara lain Bp. Ir.H.Solichul
Hadi, M.Erg (Ketua Yapertib), Prof.Dr.Ir.Hj.
Endang Siti Rahayu, MS (Rektor UNIBA), Bp.
Rudatyo, SH, MH (PR I UNIBA), Dr.H.Dardiri
Hasyim, SH, MH (PR III UNIBA), Bp. Muladi Wibowo, S.Sos, SE, MM, M.Pd
(Humas UNIBA), acara MOS dilaksanakan mulai hari Selasa 16 Juli-Rabu 17 juli, dan Kamis 18
Juli 2013, selama 3 hari, per satu angkatan diikuti kurang lebih 40 siswa,
sehari 3 angkatan, total siswa dalam sehari kurang lebih 120 yang mengikuti
MOS, selama 3 hari jadi total peserta MOS SMA Batik I Surakarta kurang lebih
360 siswa. Dengan materi sejarah Budaya Batik, Sekilas dalem Djimatan, dan
Gambaran umum proses produksi batik tulis. Dengan ini, siswa-siswa menjadi tahu
akan sejarah solo, laweyan, dalem djimatan, dan juga tahu bagaimana proses
produksi batik tulis, sehingga siswa-siswa mau menghargai dan syukur-syukur mau
membeli dan memakai batik tulis walaupun harganya lebih mahal jika dibandingkan
dengan textile yang motif batik, dan juga mengerti bahwa di dalem djimatan yang
terletak di kampoeng batik laweyan itu ada tempat untuk belajar dan mendalami
batik, termasuki praktik membatik dan itu punyanya UNIBA, yang juga keluarga
SMA Batik I Surakarta .
Dari hasil pemaparan yang kami
sampaikan, sekilas siswa-siswa sangat senang dan suka, walaupun mereka masih
harus berlapar-lapar, sambil menahan haus karena diadakannya saat bulan puasa,
Temen sanagt semanagt dan antusias, ada beberapa pertanyaan seperti misal,
bagaimana kalau kita mau belajar membatik bersama keluarga ? Kami sangat
membuka dan terbuka bagi dan kepada siapa saja yang akan belajar dan mendalami
batik tulis. Sebagai informasi, di dalem djimatan, nantinya yang akan diajarkan
dan yang akan kaji lebih dalam adalah tradisi batik dari sisi proses, filosofi
batik, dan juga pengembangan pewarna alami, harapannya dengan memperkenalkan
saat MOS, kedepan siswa-siswa SMA Batik I Surakarta, ketika ada praktikum batik
ya sebaiknya di djimatan saja, sehingga kita dapat mempertahankan dan
melestarikan budaya batik sepanjang masa. (ANHAR/UNIBA News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar