Bendera merah putih, penjor, umbul-umbul berkibar dengan
keras karena tiupan angin yang sepoi-sepoi, alunan karawitan, dan tulisan
selamat datang di depan regol pintu masuk dalem Djimatan sudah ditata dan
dipasang dengan rapih oleh petugas, ini sebagai standart operasional prosedure
(SOP) ketika ada acara dan atau penyambutan tamu yang sudah diagendakan dalem Djimatan.
Tepatnya pukul 09.30, ratusan mahasiswa UNIBA yang akan melakukan OSMARU ”Workshop
Batik“ memasuki dalem Djimatan dengan disambut oleh alunan karawitan.
Mahasiswa peserta OSMARU merupakan gabungan dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan
Fakultas Pertanian bertolak dari Kampus I UNIBA pukul 08.30 dengan cara
berjalan kaki, dan blusukan di pengrajin batik di wilayah Kampoeng Batik
Laweyan. Kegiatan blusukan di pengusaha batik ini didampingi tim FPKBL dan
dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama didampingi oleh M. Syifa’ul Karim, S.Hum (Kabid
Pariwisata FPKBL) dan yang kelompok kedua didampingi oleh Riyanto,SH (Kabid Batik Development Center). Harapannya sepanjang
perjalanan mahasiswa peserta OSMARU beriteraksi dengan pengusaha batik dan
mendapatkan informasi tentang proses dan pembuatan batik. Para pemandu
mendampingi dan mengantarkan mahasiswa ke tempat produksi dengan dipersilahkan melakukan
wawancara dan tanya jawab berkaitan dengan perbatikan. Tujuannya adalah
mahasiswa baru memiliki wawasan baru tentang produksi batik, pemasaran, motif,
dan sebagainya.
Perjalanan berakhir di dalem Djimatan Kampoeng Batik
Laweyan dan diterima di Pendopo utama dalem Djimatan oleh Bapak. Muladi Wibowo, S.Sos, MM, M.Pd, selaku
koordinator pengelolaan dalem Djimatan, sekaligus menyampaikan pengantar
tentang sejarah dalem Djimatan, kerjasama UNIBA dengan FPKBL Surakarta, dan
memperkenalkan program perbatikan di UNIBA Surakarta. Sesi selanjutnya dengan
dipandu oleh M. Tunahar, M.Si selaku
staf pengelola dalem djimatan bidang perbatikan yakni menyampaikan gambaran
proses perbatikan, peralatan yang digunakan, dan tahapan produksi batik yang
akan dipraktekan oleh mahasiswa peserta OSMARU UNIBA Surakarta.
Dari Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan
(FPKBL) yang terlibat dalam OSMARU mahasiswa UNIBA 2013, selain M. Syifa Karim, Riyanto, hadir juga Bapak.
Widhiarso (Sekretaris FPKBL), dalam
paparannya menyampaikan perbedaan antara batik tulis dengan textile bermotif
batik, dengan memberikan “tebakan “, diantara 3 orang yang dari FPKBL, siapa
yang mengenakan baju batik tulis? dan mahasiswa diberikan gambaran
membedakannya selain dari sisi harga, dan akhirnya yang mengenakan baju batik tulis
adalah mas Syifa‘ul karim. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan memproduksi
batik, dengan dibagi 3 kelompok, kelompok 1 berada di pendopo utama, kelompok 2
berada di pelataran depan Taman Bacaan Priyomarsono, dan yang terakhir
berlokasi di dalam laboratorium batiknya UNIBA. Masing-masing kelompok
pesertanya terdiri dari 30 mahasiswa lintas fakultas. Setelah dijelaskan secara
detail, dan akhirnya peserta OSMARU mulai melakukan produksi batik dalam workshop batik dimulai pukul 10.15 dan
diakhiri pukul 12.30, dengan mengikuti semua tahapan proses membuat batik
tulis. Proses dimulai dengan membuat
desain, desain sengaja tidak kami sediakan dari dalem djimatan, supaya peserta OSMARU
mampu mengekpresikan kreatifitasnya masing-masing, kemudian menyungging di kain
yang sudah disediakan, lalu di canting, diwarnai, di lorot, dijemur, dan
finishing untuk dikasihkan kepada peserta OSMARU UNIBA Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar