LP3M UNIBA Surakarta dalam rangka kegiatan Tri Darma
Perguruan Tinggi bekerjasama dengan FPBL Laweyan Surakarta menyelenggarakan
kegiatan FGD dan Jagongan Batik dengan tema
“Strategi Pemasaran Batik
Kampoeng Batik Laweyan di Pasar Internasional “ dengan
menghadirkan narasumber 1). H. Achmad Soelaiman dari Eksportir Batik dan pemilik Batik Puspa Kencana menyampaikan Bentuk-bentuk pemasaran internasional
Batik yang dilakukan oleh pengusaha batik di
Kampoeng Batik Laweyan Surakarta,
2). Widiarso sebagai sekretaris FPBL
menyampaikan prasyarat Kualitas dan
standar manajemen produksi batik di
Kampoeng Batik Laweyan agar mampu meraih pasar
internasional, dan 3). Prof. Dr.
Hj. Endang Siti Rahayu, MS menyampaikan model Pemasaran Internasional Batik
di Kampoeng Batik Laweyan dengan moderator Muladi Wibowo.
H. Achmad Soelaiman imenyampaikan pengalaman bahwa semenjak tahun
1970-an batik Laweyan telah mampu mengekspor produk ke negara lain, Batik
Laweyan memiliki potensi untuk pasar internasional khususnya kawasan ASEAN,
namun kurang terekspos publik. Batik Puspa kencana telah sejak lama mengirim
sarung batik ke negara Malaysia, sedangkan ke negara Amerika berupa kain sarung
pantai. Begitu pula Batik Pria Tampan, Batik Putra Laweyan hingga Ruhyani Nur
produknya telah dijual ke pasar ASEAN dan Amerika Selatan.
Prof. Dr. Hj. Endang Siti Rahayu, MS menyampaikan bahwa Pemasaran Internasional Batik
dari Kampoeng Batik Laweyan merupakan keharusan, karena batik menjadi sala satu
produk unggulan Solo yang memiliki nilai strategis dan termasuk industri
kreatif. Namun pembeli adalah raja, oleh sebab itu pelayanan terhadap buyer
sangat menentukan terhadap kesinambungan ekspor batik. Untuk itu perlu kajian
yang lebih mendalam standarisasi produk batik yang memiliki tingkat akses untuk
diterima lebih luas di pasar internasional.
(MLD/UNIBA/News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar